Recent News

KHUTBAH JUMAT - Pembuktian Iman (Dengan mengenal Dzat Allah Ta’ala)

 

KHUTBAH JUMAT

Khutbah pertama

Pembuktian Iman (Dengan mengenal Dzat Allah Ta’ala)


الحَمْدُ لله الَّذِي صَرَّفَ الأُمُوْرَ بِتَدْبِيْرِهِ  وَ عَدَّلَ تَرْكِيْبَ الخَلْقِ فَأَحْسَنَ فيِ تَصْوِيْرِهِ  وَ زَيَّنَ صُوْرَةَ الإِنْسَانِ بِحُسْنِ تَقْوِيْمِهِ  وَ تَقْدِيْرِهِ وَ حَرْسِهِ مِنَ الزِّيَادَةِ وَ النُّقْصَانِ فيِ شَكْلِهِ وَ مَقَادِيْرِهِ  وَ فَوَّضَ تَحْسِيْنَ الأَخْلاَقِ إِليَ إِجْتِهَادِ العَبْدِ وَ تَشْمِيْرِهِ   وَ اسْتَحَثَّهُ عَلىَ تَهْذِيْبِهَا بِتَخْوِيْفِهِ وَ تَحْذِيْرِهِ  وَ سَهَّلَ عَلىَ خَوَاصِ عِبَادِهِ تَهْذِيْبَ الأَخْلاَقِ بِتَوْفيقِهِ وَ تَيْسِيْرِهِ وَامْتَنَّ عَلَيْهِمْ بِتَسْهِيْلِ صُعْبِهِ وَ عَسِيْرِهِ .

وَالصَّلاَةُ وَ السَّلاَمُ عَلىَ مُحَمَّدٍ عَبْدِهِ وَ نَبِيِّهِ وَ حَبِيْبِهِ وَ صَفِيِّهِ   وَ بَشِيْرِهِ وَ نَذِيْرِهِ الّذَي كَانَ يُلَوِّحُ أَنْوَارَ النُّبُوَّةِ مِنْ بَيْنِ أَسَاِرْيرِهِ   وَ يَسْتَشْرَفُ حَقِيْقَةَ الحَقِّ مِنْ مَخَايِلِهِ وَ تَبَاشِيْرِهِ   وَ عَلىَ آلِهِ وَ صَحْبِهِ الَّذِيْنَ طَهَّرُوْا وَجْهَ الإِسْلاَمِ مِنْ ظُلْمَةِ الكُفْرِ وَ دَيَاجِيْرِهِ   وَ حَسَمُوْا مَادَةَ البَاطِلِ فَلَمْ يَتَدَنَّسُوْا بَقَلِيْلِهِ وَ لاَ بِكَثِيْرِهِ   أَمَّا بَعْدُ :

فَأُصِيْكُمْ عِبَادَ اللهِ وَ نَفْسِي بِتَقْوَي اللهِ  فَقَدْ فَازَ مَنِ اتَّقَي وَ خَابَ مَنْ طَغَي

Maa’syirol muslimin rahimakumullah

Dengan terlebih dahulu mengucapkan rasa syukur kepada Allah atas segala limpahan rahmat dan hidayah-Nya yang sampai saat ini masih kita rasakan. Pada kesempatan ini, marialh  kita semua untuk sejenak menanggalkan segala hal yang selalu kita banggakan yang kita meyakini, bahwa hal itu ada pada diri kita semua. Sejenak marilah kita lupakan segala kesusahan, segala peristiwa dan berita yang selalu memperparah keadaan bangsa maupun lingkungan dimana kita tidak bisa mengelak, bahwa kitalah salah satu diantara mereka yang harus berjuang untuk merubah segalanya. Sejenak marilah kita perhatikan dan renungkan segala peristiwa alam yang berjalan namun bungkam seribu bahasa, dan satu pertanyaan muncul sudahkah kita belajar banyak dari segala kebungkamannya?

Marilah kita renungkan seberapa berbudinya pohon kelapa yang selalu menyerahkan segala hartanya untuk manusia, seberapa bersahajanya burung yang berkicau nan menghibur siapapun yang memandang dan mendengarkannya, dan sudahkah kita mencoba menyadari bahwa kita hanyalah manusia lemah yang kemudian diperlengkapi dengan panca indera oleh Allah Ta’ala. Marilah kita renungkan! Pada golongan manakah kita berada? Golongan mereka yang menyadari bahwa segala kebanggaan ini hanyalah titipan dari Allah yang harus dipertanggung jawabkan kah? Atau golongan mereka yang bangga dengan segala kebanggaan dan melakukan segala hal untuk mempertebal kebanggaan dan lupa bahwa itu semua hanyalah titipan belaka, ? karena kita harus menyadari bahwa segala apapun yang kita banggakan tetaplah, itu hanyalah sebuah perlengkapan yang kemampuannya tetap tidak berhak untuk angkuhkan. Mata yang selalu kita agungkan yang kemampuannya hanya sanggup untuk melihat sejengkal pemandangan dihadapanya yang kemudian apa yang kita dengar dengan telinga yang lemah yang hanya mampu mendengarkan bunyi jika ada udara yang menghantarkannya. Atau dengan segala perlengkapan yang lemah itu kita meraih keyakinan yang agung kepada Allah sebagai Dzat yang telah meminjamkan segala hal kepada kita. Yang kemudian dengannya kita mampu menyebarkan ketentraman pada dunia sekitar kita, tidak menabur benih keresahan, kegundahan bagi setiap makhluk Allah, baik manusia ataupun makhluk yang lain.

Atau dengan segala kelemahan melihat pada sisi yang paling dalam pada diri kita sendiri, untuk mengenal Allah sebagai Dzat agung yang telah mencipta segalanya. Karena sungguh, kita bisa mengenal Allah hanya dengan mengenal diri kita sendiri. Menyadari dengan sesungguhnya bahwa kita hanya makhluk lemah yang diciptakan, dan tercipta hanya untuk mengabdi kepada-Nya, dan mengimani-Nya.

 

Saudaraku sidang jama’ah jum’ah rahimakumullah

Iman atau akidah adalah sebuah bangunan yang dibangun atas dasar Ma’rifatullah, yaitu mengenal adanya Dzat Allah Ta’ala. Mengenal bahwa Nur pertama yang menjelaskan tentang keberadaan Allah Swt dan sesuatu yang paling utama yang wajib diikuti adalah Al-Quran. Al-Quran merupakan petunjuk yang lempang dari firman Allah Swt, dan tidak ada perkataan yang paling utama selain dari firman-Nya. Allah berfirman

 

أَلمَ ْنَجْعَلْ الأَرْضَ مِهَادًا, وَالجِبَالَ أَوْتَادًا, وَخَلَقْنَاُكمْ أَزْوَاجًا, وَجَعَلْنَانَوْمَكُمْ سُبَاًتا, وَجَعَلنَاالَّيْلَ لِبَاسًا, وَجَعَلْنَا النَّهَارَ مَعَاشًا, وَبَنَيْنَافَوْقَكُم سَبْعًاشِدَادًا, وَجَعَلْنَاسِرَاجًاوَهَّاجًا, وَأَنزَلنْاَمِنَ المُعْصِرَاتِ مَاءً ثَجَّاجًا, لِنُخْرِجَ بِهِ حَبًّاوَنَبَاتًا, وَجَنَّاتٍ أَلْفَافًا, إِنَّ يَوْمَ الفَصْلِ كَانَ مِيْقاتاً.

Bukankah kami telah jadikan bumi hamparan, gunung-gunung sebagai pasak? Dan kami jadikan kamu berpasang pasangan, dan kami jadikan tidurmu untuk istirahat, dan kami jadikan malam sebagai pakaian, kami jadikan siang untuk mencari penghidupan, kami bangun diatas kamu tujuh lapis langit yang kokoh, dan kami jadikan pelita yan gamat terang (matahari), dan kami turunkan dari awan air yang tercurah banyak, supaya kami tumbuhkan dengan air itu biji-bijian dan tumbuh-tumbuhan, dan kebun-kebun yang lebat? (QS: An-Naba’ :6-16)

إِنَّ فِي خَلْقِ السَّمَاوَاتِ وَالأَرْضِِ وَاخْتِلاَفِ الَّيْلِ وَالنَّهَارِ وَالفُلْكِ الَّتِي تَجْرِي فِي البَحْرِ بِمَا َينْفَعُ النَّاسَ وَمَاأَنْزَلَ اللهُ مِنَ السَّمَاءِ مِنْ مَاءٍ فَاَحْيَا بِهِ الأَرْضَ بَعْدَ مَوْتِهَا وَبَثَّ فِيْهَا مِنْ كُلِّ دَابَّةٍ وَتَصْرِيْفِ الرِّيَاحِ وَالسَّحَابِ المُسَخَّرِ بَيْنَ السَّمَاءِ وَالأَرْضِ َلأَ  يَاتٍ لِقَوْمٍ يَعْقِلُوْنَ

Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, silih bergantinya malam dan siang, bahtera yang berlayar di laut membawa apa yng berguna bagi manusia, dan apa yang diturunkan Allah dari langit berupa air, lalu dengan air itu Dia hidupkan bumi sesudah mati (kering)-Nya dan Dia sebarkan di bumi itu berbagai jenis binatang, dan perkisaran angina dan awan yang dikendalikan antara langit dan bumi, sesungguhnya semua itu menjadi tanda-tanda (keesaan dan kebesaran Allah) bagi kaum yang memikirkan.(QS Al-Baqarah: 164)

أَلمَ ْتَرَوْا كيَفْ َخَلَقَ الله ُسَبْعَ سَمَوَاتٍ طِبَاقًا, وَجَعَلَ القَمَرَ فِيْهِنَّ نوُرًا وَجَعَلَ الشَّمْسَ سِرَاجًا, وَاللهُ اَنْبَتَكُمْ مِنَ الأَرْضِ نَبَاتًا, ثُمَّ يُعِيْدُ كُمْ فِيْهَا وَيُخْرِجُكُمْ إِخْرَاجًا

Tidakkah kamu perhatikan, bagaimana Allah telah menciptakan tujuh lapis langit dan bertingkat-tingkat? Dan Allah menciptakan padanya bulan sebagai cahaya dan menjadikan matahari sebagai pelita? Dan Allah menjadikan kamu dari tanah dengan sebaik-baiknya. Kemudian Dia mengembalikan kamu ke dalam tanah dan mengeluarkan kamu darinya (pada hari kiamat) dengan sebenar-benarnya. (QS Nuh 15-18)

أَفَرَأَيْتُمْ مَا تُمْنُوْنَ, ءَأَنْتُمْ تَخْلُقُوْنَهُ أَمْ نَحْنُ المُخْلَقُوْنَ, نَحْنُ قَدَّرْنَا بَيْنَكُمْ المَوْتَ وَمَا نَحْنُ بِمَسْبُوْقِيْنَ.

Tidakkah kamu perhatikan nuthfah (air mani) yang kamu pancarkan? Kamukah yang menciptakannya atau kami yang menciptakan? Kami telah menentukan kematian di antara kalian dan kami sekali-kali tidak dapat dikalahkan. (QS: al-Waqi’ah 58-60)

Dari ayat di atas, sebenarnya, apabila manusia berakal dan dengan sederhana saja memikirkan kandungan ayat-ayat tersebut, serta merenungkan kejadian makhluk Allah di bumi dan di langit, maka teranglah sudah bahwa semua itu tidak lepas dari Sang Maha Pencipta yang mengaturnya, mengokohkanya dan men-taqdirkannya. Bahkan ruh-ruh manusia secara fitrah (kejadian diri yang suci) pada mulanya mengakui bahwa Allah itu Maha Ada dan semua makhluk berada pada ketentuan dan ketetapan Hukum-Nya. Tentang hal ini Allah berfirman  Apakah ada keraguan terhadap Allah, pencipta langit dan bumi? (QS: Ibrahim 10)

Oleh karena itu, Allah mengutus para nabi dan rasul untuk mengajak manusia kepada tauhid, dengan meyakini makna Laailaha Illallah (Tiada Tuhan selain Allah), dan manusia tidak disuruh untuk mengucapkan “Kami mempunyai tuhan dan Alam pun mempunyai tuhan yang lain”. Cara yang demikian ini merupakan pengakuan mutlak yang secara fitrah ada di dalam kejadian manusia sejak permulaan kelahiran sampai menginjak masa remaja atau dewasa. Karena itu Allah berfirman, “Bila engkau menanyakan kepada mereka, siapakah yang menciptakan langit dan bumi? Niscahya mereka akan menjawabya, Allah.” Dan Allah Taa’la berfirman, “ Hadapkanlah wajahmu dengan lurus kepada agama Allah, tetaplah atas fitrah Allah yang telah menciptakan manusia menurut fitrah itu.” (QS: ar-Rum 30).

Saudaraku siding jamaa’h juma’t rahimakumullah

Untuk menutup khutbah ini, marilah kita tingkatkan keyakinan kita terhadap Allah, sebagai dzat yang telah mencipta segala hal, dan mudah mudahan kita diberi kekuatan oleh Allah untuk memanfaatkan segala pemberian-Nya. Dan mudah mudahan tersemailah kedamaian yang belandaskan keikhlasan yang dibentengi iman yang yaqin, demi meraih kemenagan di dunia maupun di akherat.

 

بارك الله لي ولكم في القرآن العظيم ونفعني وإياكم بما فيه من الآيات والذكر الحكيم وتقبل مني ومنكم تلاوته إنه هو السميع العليم أقول قولي هذا وأستغفر الله لي ولكم ولسائر المؤمنين والمؤمنات من كل ذنب فاستغفروه إنه هو الغفور الرحيم.

 

KHUTBAH KEDUA

الحمد لله الذي ألف الإسلام بين قلوب المسلمين وأوجب الاتحاد وحرم التفرق في كتابه المبين. أشهد أن لا إله إلا الله هَدَى مَنْ شَاءَ إلي الصراط المستقيم. وأشهد أن  محمدا رسول الله خير داعٍ إلي الطريق القويم. اللهم صل وسلم علي محمد وعلي آله وصحبه الذين تَهَذَّبَتْ نفوسُهم واتَّحَدَتْ قُلُوْبُهُمْ فكانوا السَّادَةَ المَنْصُوْرِيْنَ.

أما بعد فيا عباد الله أوصيكم وإياي نفسي بتقوى الله وطاعته لعلكم تفلحون.

اللهم اغفر للمؤمنين والمؤمنات والمسلمين والمسلمات  الأحياء منهم والأموات إنك قريب مجيب الدعوات. اللهم أَعِزَّ الإسلامَ والمسلمين و أصلحْ وُلاَةَ المسلمين وأَلِّفْ بين قلوبهِم وأَصْلِحْ ذَات بينهم و انْصُرْ عَلَي عدوك وعدوهم ووفِّقْهم للعملِ بما فيه صلاحُ الإسلام والمسلمين. اللهم أهلك الكفرةَ والمُبْتَدِعَةَ والمشركين أَعْدَاءَكَ أعداء الدين, اللهم شتِّتْ شَمْلَهُمْ ومَزِّقْ جَمْعَهُمْ وزَلْزِلْ أَقدامهم ودمِّر ديارهم وأَلْقِ في قلوبهم الرعب إنك علي كل شئ قدير. ربنا هب لنا من أزواجنا وذريتنا قرة أعين واجعلنا للمتقين إماما.

اللهم اجعلنا من أهل العلم و الخير والهدي والتقوى والعفاف والغني. اللهم إني أعوذ بك من الهم والحزن وأعوذ بك من العجز والكسل وأعوذ بك من الجبن والبخل وأعوذ بك من غلبت الدين وقهر الرجال

ربنا آتنا في الدنيا حسنة وفي الآخرة حسنة وقنا عذاب النار

عباد الله إن الله يأمر بالعدل والإحسان وإيتاء ذي القربى وينهي عن الفحشاء والمنكر والبغي يعظكم لعلكم تذكرون فاذكروا الله يذكركم واشكروه على نعمه يزدكم ولذكر الله أكبر . أقم الصلاة...

Share on Google Plus

About Admin

    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 Komentar:

Posting Komentar

- Mari budayakan berkomentar dengan baik dan bijak -