Recent News

RUQIYAH SYAR'IYAH dan BACAANNYA

 

RUQIYAH SYAR'IYAH dan BACAANNYA

‘RUQIYAH?, dalam prakteknya adalah upaya untuk mengusir jin dan segala macam gangguannya dengan membacakan ayat-ayat Al-Quran Al-Kariem. Bagi jin yang mengganggu dan jahat, bacaan Al-Quran ?terutama pada ayat tertentu- yang dibaca dengan baik dan benar oleh orang yang shalil dan bersih imannya, akan sangat ditakuti. Mereka akan merasakan panas yang membakar dan pergi.

Diantaranya yang paling sering digunakan adalah ayat kursi, beberapa penggalan ayat dalam surat Al-Baqarah (tiga ayat terakhir), Surat Ali Imron, Surat Yasin, Surat Al-Jin, surat Al-Falaq dan Surat An-Naas. Selain itu masih banyak ayat dan doa-doa lainnya yang diriwayatkan kepada kita untuk dibacakan kepada orang yang kesurupan.

Tetapi bila orang itu menggunakan cara-cara yang menyimpang, apalagi dengan melanggar syariat dan aqidah, tidak boleh dilakukan. Karena tujuan jin ketika mengganggu manusia tidak lain adalah untuk menyeret manusia kepada pelanggaran dan syirik kepada Allah.

Misalnya, bila orang itu bilang bahwa jin itu minta sesajen, minta kembang, atau dikorbankan hewan sembelihan sebagai tumbal, itulah syirik yang sejati. Atau apapun yang secara syariah bertentang dengan hukum-hukum Allah.

Pada dasarnya bila dibacakan Ruqiyah, jin itu sangat takut dan tidak berani menawar-nawar dengan minta ini itu. Karena pembacaan ayat-aayt Al-quran itu membuatnya kesakitan yang sangat, sehingga dalam proses Ruqyah, tidak ada permintaan dari jin kecuali harus pergi dan berhenti dari menganggu manusia.

Ruqyah sendiri adalah salah satu cara dari banyak jalan untuk mengusir gangguan setan dan sihir. Abdul Khalik Al-Atthar dalam bukunya ?menolak dan membentengi diri dari sihir? menyebutkan bahwa untuk bisa terbebas dari pengaruh jahat itu, bisa dilakukan beberapa cara, antara lain:

 

 

1. Metode Istinthaq

Methode istinthaq adalah mengajak bicara setan yang ada di dalam tubuh orang yang terkena sihir. Dan menanyakan kepadanya tentang namanya, nama tukang sihir yang memanfaatkan jasanya, nama orang yang membebani tukang sihir untuk melakukan sihir, menanyakan tempat penyimpanan sihir serta barang-barang yang digunakan untuk menyihir. Meskipun demikian, kita dituntut untuk tetap waspada dan tidak mempercayai sepenuhnya akan apa yang diucapkan oleh setan yang ada di dalam tubuh pasien, sebab bisa jadi setan berbohong dengan tujuan untuk menimbulkan fitnah dan memecah belah hubungan baik diantara sesama manusia.

2. Metode Istilham

Melalui Istilham adalah memohon ilham dan petunjuk yang benar dari Allah swt) agar Ia berkenan memberikan isyarat lewat mimpi, sehingga sihir yang menimpa seseorang bisa terdeteksi dan kemudian dilenyapkan.

3. Metode Tahshin

Methode Tahsin adalah pembentengan, yaitu dengan membentengi dan melindungi korban sihir dengan menggunakan bacaan Al-Qur?an, zikir dan ibadah-ibadah tertentu.

Syaikh bin Baaz mengatakan bahwa cara yang paling efektif dalam mengobati pengaruh sihir adalah dengan mengerahkan kemampuan untuk mengetahui tempat sihir, misalnya di tanah, gunung dan lain-lain. Dan bisa diketahui lalu diambil, maka lenyaplah sihir itu.

Pengobatan sihir yang diharamkan adalah menyingkirkan sihir dengan sihir juga, ini sesuai dengan perkataan Rasul yang melarang keras seorang muslim pergi ke rumah dukun dan tukang sihir untuk meminta bantuan kepadanya.

Imam Ibnul Qayyim mengatakan bahwa mengeluarkan sihir dan memusnahkannya adalah pengobatan yang paling efektif, sebagaimana yang diriwayatkan oleh Rasulullah saw bahwasanya beliau memohon kepada Allah untuk dapat melakukan hal itu. Allah memberi petunjuk kepada beliau, sehingga beliau pernah mengeluarkan sihir dari sebuah sumur.

4. Hijamah

Cara yang lainnya adalah dengan hijamah (berbekam) pada anggota tubuh yang terasa sakit akibat pengaruh sihir, karena sihir bisa berpengaruh pada tubuh, dan melemahkannya.

5. Obat-obatan

Pengobatan sihir dapat juga dilakukan dengan menggunakan obat-obatan yang mubah (dibolehkan) seperti dengan memberi kurma ?Ajwah kepada si penderita.

Diriwayatkan dari Amir bin Sa?ad dari bapaknya bahwasanya Rasulullah saw bersabda,?Barangsiapa setiap pagi hari memakan kurma ?Ajwah maka tidak akan membahayakan dirinya baik racun maupun sihir pada hari itu hingga malam hari.? (HR. Bukhari)

Tentang keistimewaan kurma ini Imam Al-Khattabi berkata: Kurma ?Ajwah memiliki hasiat dan manfaat yaitu bisa menjadi penangkal racun dan sihir karena berkat do?a Rasulullah saw terhadap kurma Madinah, dan bukan karena keistimewaan kurma itu sendiri.

6. Ruqyah

Cara yang lainnya yang dapat dilakukan untuk mengeluarkan sihir adalah dengan membacakan ruqyah syar?iyyah (pengobatan melaui bacaan Al-Qur?an, zikir dan do?a).

Imam Ibnu Qayyim mengatakan: Diantara obat yang paling mujarab untuk melawan sihir akibat pengaruh jahat setan adalah dengan pengobatan syar?i yaitu dengan zikir, do?a dan bacaan-bacaan yang bersumber dari Al-Qur?an. Jiwa seseorang apabila dipenuhi dengan zikir, wirid dan mensucikan nama Allah niscaya akan terhalangi dari pengaruh sihir. Orang yang terkena sihir bisa sembuh dengan membaca ruqyah sendiri atau dari orang lain dengan ditiupkan pada dada atau tubuh yang sakit sambil membaca zikir dan do?a.

Berikut ini adalah bacaan-bacaan yang diyakini mampu menolak dan menghilangkan bahaya sihir, diantaranya: A. Surat Al-Fatihah. B. Surat Al-Baqarah, khususnya ayat-ayat 1-5, 254-257 dan 284-286. C. Surat Al-Imran khususnya ayat 1-9 dan 18-19

D. Surat An-Nisa khususnya ayat 115-121

E. Surat Al-A?raf khususnya ayat 54-55.

F. Surat Al-Mu?minun khususnya ayat 115-118.

G. Surat Yasin khususnya ayat 1-12.

H. Surat As-Shaffat khususnya ayat 1-10.

I. Surat Ghafir khususnya ayat 1-3, dan masih banyak lagi ayat-ayat lainnya.

Sedangkan do?a-do?a yang dianjurkan diantaranya:

اللهم رب الناس اذهب البأس اشف أنت الشافى لا شافي إلا أنت شفاء لا يغادر سقما.

?Ya Allah, Rabb bagi semua manusia, hilangkanlah rasa sakit, berilah kesembuhan, Engkau zat yang menyembuhkan tiada yang bisa menyembuhkan kecuali Engkau, kesembuhan yang tiada menimbulkan sakit sedikitpun.?

بسم الله أرقيك من كل شيء يؤذيك ومن شر كل نفس أو عين حاسد الله يشفيك بسم الله أرقيك.

?Dengan nama Allah aku meruqyahmu dari kejahatan setiap jiwa atau pandangan orang yang dengki, Allah yang memberi kesembuhan padamu, dengan nama Allah saya meruqyahmu.?

أعيذك بكلمات الله التامة من شر ما خلق.

?Saya mohon untuk kamu perlindungan kepada Allah dengan kalimat-kalimat Allah yang sempurna dari kejahatan apa yang diciptakan?

Bin Baz mengatakan: Hendaklah seorang muslim meminta kesembuhan hanya kepada Allah dari segala kejahatan dan bencana, dengan membaca do?a-do?a berikut ini:

بسم الله الذي لا يضر مع اسمه شيء في الأرض ولا في السماء وهو السميع العليم.

?Dengan menyebut nama Allah yang dengan keagungan nama-Nya itu menjadikan sesuatu tidak berbahaya baik yang ada di langit atau di bumi, dan Dia Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui? (Dibaca 3x pada pagi dan sore hari)

Dan dianjurkan pula untuk membaca Ayat Kursy ketika hendak tidur dan sehabis salat fardhu, disamping membaca surat Al-Falaq, Al-Nas dan Al-Ikhlash setiap selesai melakukan salat subuh dan salat maghrib serta menjelang tidur.

Seluruh cara di atas hanyalah sekedar do?a dan usaha, sumber kesembuhan hanyalah dari Allah semata, Dialah yang Maha mampu atas segala sesuatu dan di tangan-Nya segala obat dan penyakit, dan segala sesuatu bisa terjadi berdasarkan ketentuan dan takdir Allah swt.

Nabi saw. Bersabda:

Dan berdasarkan penjelasan ulama, maka pengobatan Ruqyah Syar‘iyah diperbolehkan dengan kriteria sbb: A. Bacaan rukyah berupa ayat-ayat Alqur‘an dan Hadits dari Rasulullah saw.

B. Do‘a yang dibacakan jelas dan diketahui maknanya.

C. Berkeyakinan bahwa ruqyah tidak berpengaruh dengan sendirinya, tetapi dengan takdir Allah SWT.

D. Tidak isti‘anah dengan jin ( atau yang lainnya selain Allah).

E. Tidak menggunakan benda-benda yang menimbulkan syubhat dan syirik.

F. Cara pengobatan harus sesuai dengan nilai-nilai Syari‘ah.

G.Orang yang melakukan terapi harus memiliki kebersihan aqidah, akhlak yang terpuji dan istiqomah dalam ibadah.

Pada dasarnya membantu pengobatan dengan ruqyah adalah amal tathowu‘i (sukarela) yang dibolehkan menerima hadiah dan bukan kasbul maisyah (mata pencaharian rutin).

Wallahu a‘lam

Wassalamu ‘alaikum Wr. Wb.

Pengertian Ruqyah
Ruqyah secara bahasa adalah jampi-jampi atau mantera. Ruqyah secara syar'i (ruqyah syar'iyyah) adalah jampi-jampi atau mantera yang dibacakan oleh seseorang untuk mengobati penyakit atau menghilangkan gangguan jin atau sihir atau untuk perlindungan dan lain sebagainya, dengan hanya mengguna kan ayat-ayat Al-Qur`an dan atau do`a-do`a yang bersumber dari hadits-hadits Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam dan atau do`a-do`a yang bisa dipahami maknanya selama tidak mengandung unsur kesyirikan.

Ruqyah secara umum terbagi kepada dua macam;
Pertama; Ruqyah yang diperbolehkan oleh syari'at Islam yaitu disebut ruqyah syar'iyyah.
Ke dua; Ruqyah yang tidak dibolehkan oleh syari'at Islam, yaitu ruqyah dengan menggunakan bahasa-bahasa yang tidak dipahami maknanya atau ruqyah yang mengandung unsur-unsur kesyirikan. Rusulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, "Perlihatkan kepadaku ruqyah kalian, dan tidak apa-apa melakukan ruqyah selama tidak ada unsur syirik" (HR.Muslim)

Syarat Ruqyah Syar’iyyah

Para ulama sepakat membolehkan ruqyah dengan tiga syarat;

§  Dengan mempergunakan firman Allah(ayat-ayat Al-Qur'an) atau mempergunakan nama-nama dan sifat-sifat-Nya.

§  Mempergunakan bahasa Arab atau bahasa yang bisa dipahami maknanya.

§  Berkeyakinan bahwa zat ruqyah tidak berpengaruh apa-apa kecuali atas izin Allah subhanahu wata’ala.



Ketentuan Meruqyah

Tatkala melakukan ruqyah hendaknya diperhatikan ketentuan berikut;

§  Ruqyah tidak mengandung unsur kesyirikan.

§  Ruqyah tidak mengandung unsur sihir.

§  Ruqyah bukan berasal dari dukun, paranormal, orang pintar dan orang-orang yang segolongan dengan mereka, walaupun dia memakai sorban, peci dan lain sebagainya. Karena bukan penampilan yang menjamin seseorang itu terbebas dari perdukunan, sihir dan kesyirikan.

§  Ruqyah tidak mempergunakan ungkapan yang tidak bermakna atau tidak dipahami maknanya, seperti tulisan abjad atau tulisan yang tidak karuan.

§  Ruqyah tidak dengan cara yang diharamkan seperti dalam keadaan junub, di kuburan, di kamar mandi, dan lain sebagainya.

§  Ruqyah tidak mempergunakan ungkapan yang diharamkan, seperti; celaan, cacian, laknat dan lain-lainnya.

 

Alhamdulillah, segala puji hanya bagi Allah subhanahu wata’ala yang tidak menurunkan suatu penyakit kecuali Dia menurunkan juga obat penawarnya. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, "Setiap penyakit ada obat penawarnya dan apabila suatu obat itu sesuai dengan jenis penyakitnya maka penyakit itu akan sembuh dengan izin Allah" (HR.Muslim). Dan yakinlah bahwa tidak ada yang mampu menyembuhkan suatu penyakit melainkan hanya Allah subhanahu wata’ala. Maka di antara cara yang paling tepat, efektif, mujarab dan manjur untuk menghilangkan suatu penyakit dan menangkal mara bahaya adalah dengan memfungsikan Al-Qur`an dan As-Sunnah sebagai pengobatan. Al-Qur`an telah menjelaskan hal itu secara gamblang, "Katakanlah, “Al-Qur`an itu adalah petunjuk dan obat penawar" (QS.Fushshilat: 44).
"Dan kami turunkan dari Al-Qur`an (ada) sesuatu yang menjadi obat penawar dan menjadi rahmat bagi orang yang beriman" (QS.Al-Isrâ`: 82).

Nabi kita Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam dan para shahabatnya telah mencontohkan pengobatan dengan mempergunakan Al-Qur`an dan do'a-do'a untuk mengobati berbagai macam penyakit, baik yang disebabkan oleh tukang sihir seperti guna-guna dan lain-lainnya atau disebabkan oleh gangguan jin seperti kesurupan dan penyakit-penyakit aneh lainnya atau terkena gigitan binatang berbisa seperti kalajengking, ular dan lain sebagainya. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam juga mempergunakan ayat-ayat Al-Qur`an dan do'a-do'a untuk penjagaan dan perlindungan diri.

Beberapa Alasan Ruqyah Berdasarkan Hadits-hadits yang Shahih.

Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam meruqyah dirinya sendiri tatkala mau tidur dengan membaca surat al-Ikhlash, al-Falaq dan an-Nas lalu beliau tiupkan pada kedua telapak tangannya, kemudian beliau usapkan ke seluruh tubuh yang terjangkau oleh kedua tangannya. (HR.al-Bukhari).

Jabir Bin Abdillah radhiyallahu ‘anhu berkata, “Seseorang di antara kami disengat kalajengking, kemudian Jabir berkata, “Wahai Rasulullah apakah saya boleh meruqyahnya? Maka beliau bersabda, "Barangsiapa di antara kalian yang sanggup memberikan manfaat kepada saudaranya, maka lakukanlah" (HR.Muslim).

'Aisyah radhiyallahu ‘anha juga mengatakan, “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam memerintahkan padaku agar aku minta ruqyah dari pengaruh 'ain (mata yang dengki).” (HR.Muslim).

Dari Abu Sa'îd al-Khudhri radhiyallahu ‘anhu, Jibril mendatangi Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam, lalu bertanya, “Wahai Muhammad apakah engkau mengeluh rasa sakit?” Beliau menjawab, “Ya!” Kemudian Jibril (meruqyahnya), "Bismillahi arqîka, min kulli syai`in yu`dzîka, min syarri kulli nafsin au 'aini hâsidin, Allahu yasyfîka, bismillahi arqîka" (“Dengan nama Allah saya meruqyahmu, dari segala hal yang menyakitimu, dan dari kejahatan segala jiwa manusia atau mata pendengki, semoga Allah menyembuh kanmu, dengan nama Allah saya meruqyahmu”) (HR.Muslim).

'Aisyah radhiyallahu ‘anha berkata, “Biasanya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam apabila ada seorang yang mengeluh rasa sakit, beliau usap orang tersebut dengan tangan kanannya, kemudian berdo'a, “Hilangkanlah penyakit wahai Rabb manusia, sembuhkanlah karena Engkaulah sang penyembuh, tiada kesembuhan selain kesembuhan dari-Mu, kesembuhan yang tiada meninggalkan penyakit.” (HR.Muslim).

Utsman Bin Abil 'Ash radhiyallahu ‘anhu datang menemui Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam mengadukan rasa sakit pada tubuhnya yang dia rasakan semenjak masuk Islam, kemudian Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam berkata, “Letakkanlah tanganmu pada tempat yang terasa sakit, kemudian bacalah; "Bismillahi"(dengan menyebut nama Allah) tiga kali, dan bacalah; "A'ûdzu billahi wa qudrotihi min syarri mâ ajidu wa uhâdziru"(aku berlindung dengan Allah dan dengan qudrat-Nya dari kejahatan yang aku dapati dan yang aku hindari) tujuh kali.” (HR.Muslim).

Cara Mengatasi Kesurupan dengan Ruqyah.

I. Sebelum terjadi kesurupan, maka hendaknya melakukan tindakan preventif, caranya adalah sebagai berikut;

AlDakwah.org---Pertama: Terapi Perlindungan dari Sihir dan yang Sejenisnya Sebelum Terkena
Untuk menambah faedah dari pembahasan ini, maka sebelum membahas tentang pengobatan terhadap sihir saya perlu menjelaskan terlebih dahulu tentang cara pencegahan sihir sebelum terjadinya, karena usaha pencegahan itu lebih baik daripada pengobatan.

Syeikh Abdul Aziz bin Baz berkata: Adapun pencengahan terhadap bahaya sihir sebelum terjadinya, maka tindakan yang paling efektif dan bermanfaat adalah menangkalnya dengan zikir-zikir, doa-doa dan ta'awudz yang dianjurkan.

Ibnu Qayyim al Jauzi berkata: Jika hati senantiasa terisi dan teringat Allah SWT, serta membaca zikir, berdoa dan menghadapkan diri kepada-Nya secara benar, maka itu bisa menjadi penangkal yang paling efektif terhadap gangguan sihir yang berusaha untuk menyerangnya.

Syeikh Abdul Aziz bin Baz berkata: Di antara cara untuk menangkal sihir sebelum terjadinya adalah membaca ayat kursi setiap sehabis shalat fardhu, tepatnya setelah membaca zikir-zikir yang dianjurkan sesudah salam. Begitu juga membaca ayat kursi sebelum tidur karena ayat kursi adalah ayat yang teragung dalam al Qur'an. Ayat kursi itu ialah firman Allah SWT yang berbunyi:

اللهُ لآ إِلَهَ إِلاَّ تَأْخُذُهُ لاَ الْحَيُّ الْقَيُّومُ سِنَةٌ وَلاَنَوْمُُ لَّهُ مَافِي السَّمَاوَاتِ وَمَافِي اْلأَرْضِ مَن ذَا الَّذِي يَشْفَعُ عِندَهُ إِلاَّ بِإِذْنِهِ يَعْلَمُ مَابَيْنَ أَيْدِيهِمْ وَمَاخَلْفَهُمْ وَلاَ يُحِيطُونَ بِشَيْءٍ مِّنْ عِلْمِهِ إِلاَّ بِمَا شَآءَ وَسِعَ كُرْسِيُّهُ السَّمَاوَاتِ وَاْلأَرْضَ وَلاَ يَئُودُهُ حِفْظُهُمَا وَهُوَ الْعَلِيُّ الْعَظِيمُ

"Allah, tidak ada tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia Yang Hidup, kekal lagi terus menerus mengurus (makhluk-Nya); tidak mengantuk dan tidak tidur. Kepunyaan-Nya apa yang di langit dan di bumi. Tiada yang dapat memberi syafaat di sisi Allah tanpa izin-Nya. Allah mengetahui apa-apa yang ada di hadapan mereka dan di belakang mereka, dan mereka tidak mengetahui apa-apa dari ilmu Allah melainkan apa yang dikehendaki-Nya. Kursi Allah meliputi langit dan bumi. Dan Allah tidak merasa berat memelihara keduanya, dan Allah Maha Tinggi lagi Maha Besar." (QS. al Baqarah (2): 255)

Kemudian membaca surat al Ikhlâsh dan Mu'awwidzatain(maksudnya surat al Falaq dan surat an Nâs) setiap sehabis shalat fardhu, tepatnya setelah shalat maghrib dan shalat subuh masing-masing sebanyak tiga kali.

Setelah itu, membaca dua ayat terakhir dari surat al Baqarah yaitu firman Allah SWT:

ءَامَنَ الرَّسُولُ بِمَآأُنزِلَ إِلَيْهِ مِن رَّبِّهِ وَالْمُؤْمِنُونَ كُلٌّ ءَامَنَ بِاللهِ وَمَلاَئِكَتِهِ وَكُتُبِهِ وَرُسُلِهِ لاَ نُفَرِّقُ بَيْنَ أَحَدٍ مِّن رُّسُلِهِ وَقَالُوا سَمِعْنَا وَأَطَعْنَا غُفْرَانَكَ رَبَّنَا وَإِلَيْكَ الْمَصِيرُ ,لاَ يُكَلِّفُ اللهُ نَفْسًا إِلاَّ وُسْعَهَا لَهَا مَاكَسَبَتْ وَعَلَيْهَا مَااكْتَسَبَتْ رَبَّنَا لاَ تُؤَاخِذْنَآإِن نَّسِينَآ أَوْ أَخْطَأْنَا رَبَّنَا وَلاَ تَحْمِلْ عَلَيْنَآإِصْرًا كَمَا حَمَلْتَهُ عَلَى الَّذِينَ مِن قَبْلِنَا رَبَّنَا وَلاَ تُحَمِّلْنَا مَالاَطَاقَةَ لَنَا بِهِ وَاعْفُ عَنَّا وَاغْفِرْ لَنَا وَارْحَمْنَآ أَنتَ مَوْلاَنَا فَانصُرْنَا عَلَى الْقَوْمِ الْكَافِرِينَ

"Rasul telah beriman kepada al Qur'an yang diturunkan kepadanya dari Tuhannya, demikian pula orang-orang yang beriman. Semuanya beriman kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, dan rasul-rasul-Nya. (Mereka mengatakan): "Kami tidak membeda-bedakan antara seorang pun (dengan yang lain) dari rasul-rasul-Nya", dan mereka mengatakan: "Kami dengar dan kami taat". (Mereka berdoa): "Ampunilah kami ya Tuhan kami, dan kepada Engkau-lah tempat kembali". Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. Ia mendapat pahala(dari kebajikan) yang diusahakannya dan ia mendapatkan siksa (dari kejahatan) yang dikerjakannya. (mereka berdoa): "Ya Tuhan kami janganlah Engkau hukum kami jika kami lupa atau kami tersalah. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau bebankan kepada kami beban yang berat sebagaimana Engkau bebankan kepada orang-orang yang sebelum kami. Ya tuhan kami, jangankan Engkau pikulkan kepada kami apa yang tak sanggup kami memikulnya. Beri maaflah kami; ampunilah kami; dan rahmatilah kami. Engkaulah penolong kami, maka tolonglah kami terhadap kaum yang kafir." (QS. al Baqarah (2): 285-286).
Rasulullah SAW bersabda:

مَنْ قَرَأَ آيَةَ اْلكُرْسِيِّ فيِْ لَيْلَةٍ لَمْ يَزَلْ عَلَيْهِ مِنَ اللهِ حَافِظٌ وَلاَ يَقْرَبُهُ شَيْطَانٌ حَتَّى يُصْبِحَ

"Barangsiapa membaca ayat kursi pada malam hari, maka Allah akan selalu memberi penjagaan kepadanya dan setan tidak bisa mendekatinya hingga masuk waktu pagi." (HR.Bukhari)

Rasulullah SAW juga bersabda:

مَنْ قَرَأَ اْلآيَتَيْنِ مِنْ آخِرِ سُوْرَةِ اْلبَقَرَةِ فيِْ لَيْلَةٍ كَفَتَاهُ

"Barangsiapa membaca dua ayat terakhir dari surat al Baqarah, maka itu telah cukup (untuk menjaganya dari gangguan kejahatan -ed)." (HR. Bukhari dan Muslim)

Artinya dua ayat tersebut bisa menjaganya dari segala keburukan. Di samping itu juga memperbanyak untuk mengucapkan ta'awudz seperti yang diajarkan oleh Rasulullah SAW:

أَعُوْذُ بِكَلِمَاتِ اللهِ التَّامَّاتِ مِنْ شَرِّ مَا خَلَقَ

"Saya berlindung kepada kalimat Allah yang sempurna terhadap keburukan makhluk yang diciptakan."

Doa di atas dibaca pada waktu pagi dan petang pada saat menempati suatu tempat, bangunan, padang gembala, udara atau di tengah lautan, karena Rasulullah SAW bersabda:

مَنْ نَزَلَ مَنْزِلاً فَقَالَ أَعُوْذُ بِكَلِمَاتِ اللهِ التَّامَّاتِ مِنْ شَرِّ مَا خَلَقَ لَمْ يَضُرْهُ شَيْءٌ حَتَّى يَرْتحَِلَ مِنْ مَنْزِلِهِ ذلِكَ

"Barangsiapa yang mendiami suatu tempat, lalu membaca: "A'ûdzu bi kalimâtillâhi at âmmâti min syarri mâ khalaqa" (saya berlindung kepada kalimat Allah yang sempurna terhadap keburukan makhluk yang diciptakan), maka tidak ada sesuatu pun yang dapat mengganggunya, sampai ia meninggalkan tempat itu." (HR.Muslim)

Kemudian dianjurkan pula bagi seorang muslim pada waktu pagi dan petang untuk membaca sebanyak tiga kali doa yang berbunyi:

بِسْمِ اللهِ الَّذِيْ لاَيَضُرُّ مَعَ اسْمِهِ شَيْءٌ فيِْ اْلأَرْضِ وَلاَ فيِْ السَّمَاءِ وَهُوَ السَّمِيْعُ اْلعَلِيْمُ

"Dengan nama Allah yang bila disebut segala sesuatu di bumi dan langit tidak akan berbahaya. Dia-lah yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui." (HR. Abu Daud dan Tirmizi, dan telah disahihkan oleh al Hakim dan Ibnu Hibban)

Demikian itu berdasarkan anjuran dari Rasulullah SAW, di samping sesungguhnya ia merupakan salah satu sebab untuk mendapatkan keselamatan dari segala mara bahaya. Doa-doa dan zikir-zikir di atas merupakan cara yang paling utama dan baik untuk menangkal sihir dan keburukan yang lainnya, asalkan dibaca secara terus-menerus serta dibarengi sikap jujur penuh dengan keimanan kepada Allah SWT dan bergantung sepenuhnya kepada-Nya, sehingga hati akan menjadi terang karenanya.

Oleh sebab itu, seorang muslim harus membentengi diri dengan doa-doa dan zikir-zikir yang dianjurkan oleh Nabi SAW, serta menjaga bacaan wirid pada setiap pagi dan petang

Definisi.

An-Nusyroh adalah bentuk mahsdar dari kata “Nasyaro” yang artinya menebarkan. Firman Allah: ”Dan Dialah yang menurunkan hujan setelah mereka putus asa, dan Dia tebarkan RahmatNya, dan Dialah Maha Pelindung lagi Maha Terpuji” (QS. Asy-Syuara : 28).

 Ø      Lois Ma’lu :  An-Nusyroh adalah Ruqyah yang mengobati orang yang sakit jiwa (gila) atau sakit-fisik.

Ø      Abu Sa’adat :  An-Nusyroh adalah bagian dari pengobatan Medis dan Ruqyah yang mengobati orang yang terkena sentuhan Jin.

Ø      Ibnu Jauzi :  Annusyroh adalah melepaskan pengaruh sihir pada orang yang terkena sihir. Tidaklah seorang mampu melepaskan pengaruh sihir melainkan orang yang mengerti tentang sihir.

Dasar Hukum.

Nabi saw ditanya tentang An-Nusyroh? Beliau menjawab: “ An-Nusyroh adalah perbuatan Syaitan ”. ( HR. Abu Daud ). Semula Nabi saw melarang mengobati dengan cara An-Nusyroh karena mengandung unsur syirik dan bersekutu dengan Jin dan Syaitan, tetapi kemudian beliau membolehkan jika An-Nusyroh dengan menggunakan ayat Al-Qur'an dan doa.

Methoda Pengobatan dengan An-Nusyroh.

Berdasarkan definisi diatas dapat kita rangkum An-Nusyroh adalah pengobatan dengan cara medis dan Ruqyah yang mengobati orang yang terkena pengaruh sihir dan sentuhan Jin dan Syaitan yang mempengaruhi fisik dan mental. Jadi mengobatan dengan cara An-Nusyroh ada dua cara:

1.   Pengobatan dengan Cara Medis.

Pengobatan dengan cara medis dengan menggunakan ilmu kedokteran atau dengan ramuan yang mengandung obat untuk menyembuhkan penyakit.

Madu dan Buah-buhan.

“Kemudian makanlah dari tiap-tiap macam buah-buahan dan tempuhlah jalan Tuhanmu yang telah dimudahkan bagimu. Dan dari perut lebah itu keluar minuman (Madu) yang bermacam-macam warnanya,  didalamnya ada obat yang menyembuhkan bagi manusia. Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat tanda kebesaran tuhan bagi orang yang memikirkan” (QS. An-Nahl : 69)

Susu Murni.

“Dan sesungguhnya pada binatang ternak itu benar-benar terdapat pelajaran bagimu. Kami memberimu minum dari apa yang berada dalam perutnya berupa susu yang bersih antara kotoran dan darah yang mudah ditelan bagi orang-orang yang meminumnya” (QS. An-Nahl : 66)

Korma Ajwa ( Korma Nabi ).

Korma adalah salah satu buah yang sering nabi anjurkan untuk mengkonsumsinya terutama bagi orang yang berbuka puasa, karena korma mengandung zat gula yang baik untuk pertumbuhan badan, ada korma khusus untuk pengobatan yaitu Korma Ajwa. 

Nabi saw bersabda:  ”Korma Ajwa adalah obat dari segala penyakit”

2.   Pengobatan dengan Cara Ruqyah.

Ruqyah adalah bentuk tunggal dari kata Ruqo artinya jampi-jampi maksudnya jampi-jampi dengan menggunakan bacaan atau mantra untuk menolak pengaruh sihir dan godaan Syaitan dan Jin yang mempengaruhi fisik dan mental manusia.

“Tidak ada Ruqyah kecuali untuk melepaskan pengaruh mata (sihir) dan sengatan hewan berbisa” (HR. Ahmad, Abu Daud dan Attirmizi) “Dari Auf bin Malik berkata : Kami pernah me-Ruqyah seorang pada zaman Jahiliyah,   kemudian kami bertanya: Wahai Rosullulloh bagaimana menurut pendapatMu tentang yang demikian? Maka Nabi bersabda: Jelaskan kepadaKu tentang Ruqyah kalian. Tidaklah mengapa Ruqyah yang tidak ada unsur syirik” (HR. Muslim)

Bacaan untuk Me-Ruqyah :

1.  Istia’dzah (Mohon perlindungan).

“Dan jika kamu ditimpa sesuatu godaan syaitan maka berlindunglah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui” (QS. Al A’rof : 200).

Secara langsung Al-Qur'an tidak menjelaskan lafadz-lafadz yang dipakai untuk perlindungan kepada Allah dari godaan syaitan tetapi kemudian Nabi mengajarkan  beberapa lafadz yang dibaca untuk berlindung kepada Allah dari godaan syaitan antara lain :

·  A’udzu bIlahi minasysyaithonir-rojim

·  A’udzu bIlahis-sami’il alim minasysyaithonir-rojiim

·  A’udzu bikalimatIlahit-taammaati minsyarrimaa kholaq

·  A’udzu bikalimaatIlahit-taammaati min godhobihi waI’qobihi wasyarri ibadihi wamin hamazaatisy-syayaathini wa-ayyahdhuurun

·  A’udzu biIzzatIlahi waqudrotihi min syarrimaa ajidu wa-uhajiru

·  A’udzu bIlahi minasyyaithonir-rojim min hamzihi wanafkhihi wanaftsihi  

2.  Ayat Al-Qur'an.

Pada hakikatnya semua ayat Al-Qur'an dapat dijadikan sebagai pelindung orang-orang yang beriman dari segala godaan syaitan dan sebagai obat dari segala penyakit akan tetapi ada beberapa ayat atau surat tertentu yang diajarkan Nabi yang dapat dijadikan sebagai Ruqyah untuk menangkal penyakit yang disebabkan oleh pengaruh sihir atau godaan Syaitan dan Jin.    

“Dan apabila kamu membaca Al-Qur'an niscaya kami adakan antara kamu dan antara orang–orang yang tidak beriman kepada kehidupan akhirat suatu dinding (pelindung) yang tertutup” (QS. Al Isra : 45).  ”Dan kami turunkan dari Al-Qur'an itu sebagai Penyembuh dan Rahmat bagi orang-orang yang Mukmin, dan ia (Al-Qur'an) tidak menambah bagi orang-orang yang zhalim melainkan kerugian” (QS. Al Isra : 82)   

·  Al Muawwidzatain (An-Naas dan Al Falaq)

·  Al Fatihah

·  4 ayat diawal surat Al Baqarah

·  Al Baqarah ayat 163 dan 164

·  Ayat Kursi (Al Baqarah : 255)

·  3 ayat diakhir surat Al Baqarah

·  Ayat pertama surat Ali Imran

·  Ali Imran ayat 18

·  Al A’raf ayat 54

·  Al Mu’min ayat 116

·  Al Jin ayat 3

·  10 ayat diawal surat Ash- Shoffat

·  3 ayat diakhir surat Al Hijr

·  Yunus : 81

·  Al Anbiya : 70

·  Al Furqon : 23

·  Al A’rof : 118-119

3.  Doa Mohon Kesembuhan.

Banyak sekali doa untuk perlindungan dari syaitan  dan kesembuhan  penyakit yang ada didalam Al-Qur'an atau yang diajarkan oleh Nabi,  disini kami ungkapkan beberapa doa yang diajarkan oleh Nabi:

·  BismIlahi turbatu ardhinaa biriiqoti ba’dhina yasyfibihi saqiimana bi-izni robbina

·  Allahumma Robban-naas Azhibilbaas Isyfi antasysyaafii Laa syifaa-a Illaa syifaa-uka Syifaa-an laayugoodiru saqoman.

·  Amsahil baas Robbannaas Biyadikasy-syifaa Laa kaasyifalahu Illaa anta

Tata-cara Me-Ruqyah.

Setiap penyakit itu ada obatnya,  jika tepat obatnya maka penyakit akan sembuh dengan izin Allah ‘Azza wa Jalla” (HR. Muslim). Firman Allah : ”Jikalau Allah menimpakan bahaya (penyakit) kepadamu maka tidak ada yang dapat menghalanginya selain Dia dan jikalau Allah menghendaki kebaikan untukmu maka tidak ada yang dapat menghalangiNya, kebaikan itu diberikan olehNya kepada orang yang dikehendaki dari hamba-hambaNya. Dialah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang” (QS. Yunus: 107)

Tidaklah semua orang dapat disembuhkan dengan Ruqyah Al-Qur'an atau doa-doa yang diajarkan oleh Nabi, apabila jiwanya tidak diisi dengan ke-yaqin-nan dan penuh pasrah kepada Allah serta tidak menyimpang dari ketentuan Ruqyah.

> Dibacakan dan ditiupkan pada kedua telapak tangan kemudian diusapkan pada anggota badan mulai dari kepala, muka, bagian depan badan dada dan seterusnya.

“Hadits dari A’isyah: Bahwasanya Nabi saw apabila berbaring ditempat tidur maka Ia gabungkan kedua telapak tanganNya, kemudian ditiupkan pada keduanya sambil membaca “Al Muawwidzat” (Al Ikhlas, Al Falaq dan Annas) lalu beliau mengusapkan kedua telapak tangan mulai dari bagian kepala,  bagian muka dan  bagian depan badan hingga tubuh yang dapat dijangkau . Beliau kerjakan tiga kali. A’isyah berkata: ”Tatkala aku merasa sakit maka beliau menyuruh aku mengerjakan seperti ini” (HR. Bukhari-Muslim)

> Dibacakan pada ibu jari kemudian ditempelkan pada bumi lalu ibu jari diletakkan pada anggota tubuh yang sakit.

“Hadits dari A’isyah: Bahwasanya Nabi saw apabila ada seorang merasa tubuhnya ada yang sakit maka beliau meletakkan ibu jariNya pada tanah kemudian diangkatnya sambil membacakan doa: ”BismIlahi turbatu ardhinaa Biriiqoti ba’dhinaa Yusqoobihi saqiimunaa Bi-izni robbinaa” (HR. Bukhari dan Muslim)

> Mengusapkan tangan pada anggota yang sakit sambil membaca Ruqyah.

“Hadits dari A’isyah: Bahwasanya Nabi saw pernah mendoakan salah satu kelarganya yang sakit dengan meletakkan tangan kanannaya (pada tubuh yang sakit) sambil membaca: ”Allahumma robbannaas Azhibil baas Isyfi antasysyafii Laa syifaa-a illaa syifaauka Syifaa-an laa yugoodiru saqoman” (HR. Bukhari dan Muslim)

> Dibacakan Ruqyah pada bejana yang berisi air dan ditiupkan ke-dalamnya kemudian menyuruh penderita untuk meminumnya atau mandi dengan air tersebut.

“Hadits dari A’isyah,   Ia pernah membawa air zamzam kemudian ia memberitahu (kepada para shahabat) bahwasanya Rosululloh saw membacakan doa pada air zamzam yang ada dalam bejana dari kulit lalu beliau menuangkan air itu pada gelas dan meminumkannya kepada orang-orang yang sakit” (HR. Muslim).      

 “Dan Allah menurunkan kepadamu air hujan dari langit untuk menyucikan kamu dengan hujan itu menghilangkan dari kamu gangguan-gangguan Syaitan dan untuk menguatkan hatimu dan mempertaguh dengannya telapak kakimu (pendirianmu) “ (QS. Al Anfal : 11)

Didalam Islam bersuci ada dua bagian: pertama bersuci yang bersifat lahiriyah yaitu bersuci badan dari hadats dan najis dengan air muthlak dan kedua bersuci yang bersifat bathiniyah yaitu menjauhkan diri dari sifat-sifat yang buruk yang disebabkan oleh pengaruh Syaitan.

Cara Meminum air Zamzam atau air Asma :

·  Meminum air dengan niat untuk kebaikan dunia dan akhirat

·  Menghadap kiblat ketika hendak meminum

·  Membaca shalawat untuk Nabi saw

·  Membaca Basmalah

·  Membaca doa.

·  “Allahumma inni as-aluka ilman nafi’an warizqon wasi’an wasyifa’an min kulli da’in”

·  Tiga kali nafas ketika meminum

·  Minum sampai rasa haus hilang

·  Setelah minum kemudian air diusapkan pada kepala, muka dan dada tiga kali.   

Penyakit yang Dapat Disembuhkan dengan Ruqyah.

> Perintah untuk Berobat :

“Sesungguhnya Allah Ta’ala tidaklah menurunkan suatu penyakit,  kecuali Allah telah menurunkan pula obatnya, baik obat yang telah diketahui oleh orang maupun yang belum diketahuinya,  kecuali mati” (HR. Al-Hakim) “Berobatlah wahai hamba-hamba Allah karena sesungguhnya Allah tidaklah menurunkan suatu penyakit,  kecuali telah diturunkan pula obatnya,  selain penyakit yang satu yaitu penyakit tua (pikun) “ (HR. Ahmad, Ibnu Hibban dan Al-Hakim).

> Perintah Konsultasi kepada Ahli Pengobatan :

“Maka pertanyalah kepada orang-orang yang mempunyai keahlian jika kamu tidak mengetahui” (QS. An-Nahl : 43) “Katakanlah: Tiap-tiap orang berbuat menurut keadaannya(propesinya) “ (QS. Al Isra : 84). Nabi saw bersabda: ”Obat segala kesulitan adalah bertanya (konsultasi)

> Larangan dalam Berobat :

Berobat kepada yang bukan Ahlinya :

 “Dan janganlah kamu menjatuhkan dirimu kedalam kebinasaan dan berbuat baiklah karena sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berbuat baik” (QS. Al Baqarah: 195). Nabi saw bersabda: ”Apabila sesuatu perkara diserahkan kepada yang bukan ahlinya maka tunggulah kehancurannya”

Berobat dengan Sesuatu yang Dilarang Allah :

 “Sesungguhnya Allah Ta’ala tidaklah menjadikan obat untuk penyembuhanmu pada hal-hal yang diharamkan atasmu” (HR. Aththabrani). Meskipun berobat itu diperintahkan agama tetapi penggunaan obat dibatasi pada hal-hal yang halal. Jadi tidak dibenarkan menjadikan sesuatu yang haram menjadi obat,  seperti berobat dengan meminum darah atau minuman keras atau berobat dengan memakan makanan yang diharamkan Allah. ”Sesungguhnya Allah hanya mengharamkan bagimu bangkai,   darah,  daging babi dan binatang yang (ketika disembelih) disebut nama selain Allah” (QS. Al Baqarah : 173)

I.   Penyakit Fisik.

Sebab-sebab Penyakit terdiri dari Dua Golongan :

·  Sebab-sebab dari dalam ialah kelainan-kelainan dari tubuh sendiri yang pada umumnya tidak diketahui dengan jelas apa sebabnya.

·  Sebab-sebab dari luar ialah segala sebab yang asalnya dari luar.  Hal ini dapat dibedakan menjadi enam macam:

·  Sebab Mekanis,  seperti luka terkena benda tajam atau tumpul,  kena tembak atau terjatuh.

·  Sebab Fisik, seperti terkena api atau benda panas, terkena aliran listrik, disambar petir

·  Sebab Kimia,  seperti keracunan.

·  Sebab jasad Renik atau Makro, seperti bakteri, virus, serangga atau cacing-cacing.

·  Sebab kekurangan unsur tertentu dalam konsumsi, seperti vitamin, mineral, yudium.

·  Sebab kejiwaan, seperti kesusahan, trouma, ketakutan.    

Mengobati penyakit fisik lebih dominan menggunakan medis atau ilmu kedokteran tetapi tidak menjamin untuk sembuh maka solusinya banyak pasien yang datang untuk berobat Atternatif seperti Terapi,   Reflexsiologi,   Ruqyah atau lainnya

II.   Penyakit disebabkan Pengaruh Sihir, Syaitan atau Jin.

·  Sihir perceraian

·  Sihir guna-guna

·  Sihir Hipnotis

·  Sihir gila

·  Sihir lesu

·  Sihir suara panggilan

·  Sihir penyakit

·  Sihir pendarahan

·  Sihir menghalangi sesuatu ( Rejeki, tamu, keinginan beribadah, dll. )

·  Sihir mandul atau susah hamil

·   

 

Share on Google Plus

About Admin

    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 Komentar:

Posting Komentar

- Mari budayakan berkomentar dengan baik dan bijak -