KH.
Hasan Abdullah Sahal adalah Kyai dan guru kami tercinta di ma'had Darussalam Gontor Ponorogo, semoga Allah senantiasa melindungi beliau. Amien...
Berikut adalah Nasehat-nasehat beliau yang masih terus menginpirasi para santri agar terus berpegang teguh terhadap nilai-nilai Islam :
1. Tidak
ada pekerjaan di dunia ini yang tidak ada hubungannya dengan akhirat. Menangis
ada hubungannya dengan akhirat, tertawa, menyanyi,
dan semuanya ada tanggungjawabnya di akhirat. Akan ditanya menangismu untuk
apa? Tertawamu sebabnya apa? Menyanyimu landasannya apa? Al insaanu hayawanun
mas'ul. Hanya debu yang tidak dimintai pertanggunjawaban di akhirat. Tidak ada
perbedaan antara laki-laki dan perempuan. Semuanya berkewajiban sama. Sebab
manusia sudah menyatakan mampu untuk menjaga amanah menjadi khalifah di muka
bumi ini. Maka tidak ada dikotomi pekerjaan dunia dan akhirat. Waspada!
Disinilah syetan dan iblis akan memulai langkah pertamanya!
2. Anak2ku
Ingatlah , Kita sudah bersedia untuk Hidup maka kitapun punya HUTANG yaitu
sanggup untuk mati . Jangan lupakan tujuan hidupmu untuk apa. ketika hewan2
ditanya “ Hai Kadal , hai wedus , hai kodok , hai sapi ,,, “ untuk apa kalian
Hidup . Merekapun akan menjawab “ Illa liya’buduun “ ,, subhanallah ,,
subhanallah !!!
3. Lembaga
pendidikan pesantren akan dirusak, disikat, dihancurkan dengan kebarat-baratan,
sistematis, logis, egois, hewanis. Lembaga pesantren berjiwa modern. Modern
pola pikirnya, modern semangatnya, modern orientasinya, modern pemimpinnya.
Siap memimpin dan siap di pimpin. Karena tujuannya sama munzirul qoum. Maka
terus berusaha untuk terus menjadi baik karena itu adalah kewajiban. Tapi
merasa lebih baik itu adalah penyakit. Bedakan!
4.
Pertinggilah filsafat hidupmu. Jangan hidup seperti orang lain! Kalau kamu
hidup hanya untuk melakukan pekerjaan yang sudah dilakukan pendahulumu, lebih
baik kamu tidak usah lahir ke dunia ini! Dan yang sudah hidup tidak perlu mati!
Itulah yang disebut jiwa!
5.
Pesantren terus maju karena terus bergerak. Pergerakan membawa banyak barokah
dan pelajaran. Penuh dengan barokatologi. Berhenti dari pergerakan berarti
diam, mati, tidak ada aktifitas, tidak ada barokah. Pesantren tidak bisa
dipimpin oleh orang yang cerdas, pinter, dan kaya saja. Pesantren hanya bisa
dipimpin oleh orang yang mau bergerak. Cerdas bergerak, pinter bergerak, kaya
bergerak hasilnya dahsyat! Ini yang ditakuti musuh Islam. Lihat! Banyak orang
Islam yang cerdas, pinter dan kaya dihentikan dan dibatasi pergerakannya dengan
jabatan.
Pesan beliau ini disampaikan ketika pembekalan Amaliyah tadris, Santri VI KMI Gontor.
Semoga bermanfaat. [Fa]
0 Komentar:
Posting Komentar
- Mari budayakan berkomentar dengan baik dan bijak -